Perkuat Pilar Moderasi: UIN KHAS Jember Beri Penguatan Kompetensi Guru PAI Purwakarta

Prodi PPG Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq
(UIN KHAS) Jember sukses menggelar kegiatan penguatan kompetensi guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi mahasiswa PPG asal Purwakarta. Acara yang
berlangsung pada Jum’at, 2 Mei 2025, di Hotel Prime Plaza Purwakarta ini
mengusung tema sentral: “Aktualisasi Nilai-nilai Moderasi Beragama
dalam Pembelajaran PAI.”
Kegiatan penguatan kompetensi ini menghadirkan tiga
narasumber terkemuka yang memberikan wawasan mendalam dan aplikatif. Dr. H.
Abdul Muis, S.Ag., M.Si., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) UIN KHAS Jember, Dr. H. Hanif Hanafi, M.Si., yang menjabat sebagai
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta, serta Hj. Rika
Ristiawati, M.E., Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purwakarta
berbagi perspektif berharga tentang bagaimana nilai-nilai moderasi dapat
diintegrasikan secara efektif ke dalam praktik pembelajaran yang kontekstual
dan relevan bagi siswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan peran para guru
PAI sebagai garda terdepan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.
“Diharapkan, guru tidak hanya menyampaikan nilai-nilai ini secara lisan, tetapi
juga mampu menginternalisasikannyanya dan mengaktualisasikannya melalui
tindakan nyata di lingkungan sekolah” ungkap Nino Indrianto yang merupakan korprodi
PPG.
Dalam paparan materinya Dr. H. Abdul Muis, S.Ag., M.Si.,
menyampaikan bahwa Guru PAI memegang peranan krusial dalam menanamkan pemahaman
dan sikap moderat di kalangan generasi muda. Hal ini dilakukan dengan
mengedepankan tiga dimensi persaudaraan yang esensial: ukhuwah Islamiyah
(persaudaraan sesama muslim), ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan
sebangsa dan setanah air), dan ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama
umat manusia). Moderasi beragama bukanlah tentang menyeragamkan keyakinan,
melainkan sebuah kemahiran dalam menyelaraskan pemahaman tekstual agama dengan
konteks sosial dan realitas unik yang dihadapi oleh setiap peserta didik.
Pemahaman agama yang komprehensif memerlukan keseimbangan antara teks sebagai sumber-sumber
agama dan konteks yang pertimbangan kondisi sosial yang melingkupi siswa.
Dalam implementasinya, guru PAI dapat mengembangkan modul
pembelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai moderasi, menciptakan
lingkungan sekolah yang aman dan inklusif dengan menolak segala bentuk
perundungan dan menjunjung tinggi toleransi, serta merumuskan tata tertib
sekolah yang menumbuhkan semangat kerukunan antarumat beragama. Pesan penting
yang ditekankan adalah agar agama tidak disalahgunakan sebagai alat pembenaran
kepentingan pribadi. Sebaliknya, di tangan guru PAI yang mengamalkan moderasi,
agama akan menjadi ajaran yang mempersatukan, menenteramkan hati, dan memupuk
nilai-nilai luhur kemanusiaan.
(Oleh: Nino Indrianto/Editor: Fakhriya)
Tag : Pendidikan, Berita Terkini, Informasi